Penerapan Media Pop Up Book Pada Pembelajaran IPAS Materi Ayo Berkenalan Dengan Bumi Kita Pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar
Penerapan Media Pop Up Book Pada Pembelajaran IPAS Materi Ayo Berkenalan Dengan Bumi Kita Pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar
p-ISSN 2615-4625
Volume 6, No. 4, Desember 2023, 1-4
e-ISSN 2655-0857
DOI: 10.31949/jee.v6i4.7610
Penerapan Media Pop Up Book Pada Pembelajaran IPAS Materi Ayo Berkenalan
Dengan Bumi Kita Pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar
Unialicha Syarifah Kamila1, Sukartono 2
1 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia
2 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia
ABSTRACT
Low student interest in learning is a cause that comes from teachers paying less attention to learning facilities
for students at school, often we find that the learning that teachers provide to students is still very simple, this
can affect student interest in carrying out learning. The purpose of this study is to describe the planning,
implementation, supporting factors and inhibiting factors of the application of pop up book media in learning
IPAS material Let's Get Acquainted with Our Earth in grade V students of SDN 2 Kalirejo. The type of research
used is qualitative with a descriptive approach design. Data collection techniques through observation,
interviews, and documentation. The research place was conducted at SD Negeri 2 Kalirejo. The research time
started from August 2023 to November 2023. Data validity uses triangulation of sources and techniques. Data
analysis techniques use data analysis steps according to Miles and Huberman which consist of data collection,
data reduction, data presentation, conclusions. The results of this study indicate that by using Pop Up Book
learning media on the learning IPAS, students look enthusiastic in participating in learning, students are more
focused and active to answer the material presented, students feel happy with learning using pop up book media,
the application of pop up book media has succeeded in motivating students, the material conveyed is easily
understood by students.
Keywords: Application; Pop Up Book media; IPAS
ABSTRAK
Rendahnya minat belajar siswa merupakan suatu penyebab yang berasal dari guru kurang memperhatikan sarana
pembelajaran bagi siswa di sekolah, sering kali kita temui pembelajaran yang guru berikan kepada siswa
masih sangat sederhana, hal tersebut dapat berpengaruh pada ketertarikan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
perencanaan,pelaksanaan,faktor pendukung dan faktor penghambat penerapan media pop up book
dalam pembelajaran IPAS materi Ayo Berkenalan dengan Bumi Kita pada siswa kelas V SDN 2
Kalirejo. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain pendekatan deskriptif.
Teknik pengumpulan data melalui observasi,wawancara, dan dokumentasi. Tempat penelitian
dilakukan di SD Negeri 2 Kalirejo. Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus 2023 hingga
November 2023. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data
menggunakan Langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman yang terdiri dari
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa
dengan menggunakan media pembelajaran Pop Up Book pada pembelajaran IPAS kelas V siswa
terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa lebih fokus dan aktif untuk menjawab materi
yang di sampaikan, siswa merasa senang dengan pembelajaran menggunakan media pop up book,
penerapan media pop up book berhasil mememotivasi siswa, materi yang di sampaikan mudah
dipahami oleh siswa.
Kata Kunci: Penerapan; Media Pop Up Book; IPAS
Pendahuluan
Menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Banyak sekali hal yang
wajib dikuasai oleh guru. Bukan hanya mengamalkan ilmu tetapi guru juga harus
mendidik,mengedukasi,memberikan bimbingan terhadap peserta didik juga bukanlah
perkara yang mudah. Pendidikan adalah suatu proses dengan tujuan menciptakan perilaku
khusus pada peserta didik. Guru berperan sebagai pencipta dalam proses belajar-mengajar,
yaitu mereka mewujudkan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan
bermanfaat (Arip & Aswat, 2021). Dalam pendidikan formal, guru memiliki peran dominan
1872
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
dan krusial bagi siswa, sering menjadi contoh yang diikuti dan menjadi panutan bagi siswa
(Sopian, 2016). Menurut (Muspiroh, 2016) penting bagi guru memiliki keterampilan perilaku
yang memadai untuk meningkatkan mutu siswa sesuai dengan objektivitas pendidikan, yakni
mengoptimalkan potensi dari dalam diri siswa
Guru berperan penting dalam belajar mengajar karena kunci dari keberhasilan minat
belajar siswa itu bermula dari kreativitas guru dalam memberikan pembelajaran, sering kali
kita temui pembelajaran yang guru berikan kepada siswa masih sangat sederhana, hal tersebut
dapat berpengaruh pada ketertarikan siswa dalam melaksanakan pembelajaran(Kurino, 2015).
Menurut (Thomas Hainey, Thomas M. Connolly Elizabeth A. Boyle, Amanda Wilson, 2016)
Pendidikan dasar (di mana usia siswa berkisar antara 6 hingga 13 tahun) mengacu pada
pendidikan wajib tahap pertama, yang membekali siswa dengan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang menjadi landasan bagi karir akademis mereka. Perlunya
penegtahuan untuk membekali siswa karena menjadi seorang guru tidak hanya mengedukasi
dan mengajar, tetapi juga memiliki Perubahan Kurikulum Merdeka tentunya diikuti dengan
perubahan kemampuan guru yang sejalan dengan kurikulum. Salah satu kemampuan atau
kompetensi yang harus dipersiapkan guru dalam menghadapi kurikulum baru adalah
kompetensi dalam pengelolaan materi pembelajarannya (Kurino et al., 2023). Hal ini bertujuan
dalam mengembangkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran (Yestiani &
Zahwa, 2020). Salah satu masalah yang sering terjadi yaitu siswa malas belajar dan suka
membolos bahwasannya guru tidak berhasil dalam memberikan motivasi terhadap siswa,
tetapi setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda beda banyak sekali kita temui, ada
siswa tidak suka atau malas terhadap suatu mata pelajaran tetapi mereka sangat tangkas
dengan mata pelajaran lainnya. Hal tersebut merupakan suatu minat siswa, (Indriany et al.,
2023) minat belajar adalah salah satu bagian terpenting dalam menentukan berhasil atau
tidaknya pembelajaran yang telah dilakukan oleh seorang pendidik dalam melakukan
pengajaran kepada para siswa. Dengan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
terciptanya minat belajar adalah karakter dari pribadi siswanya tersebut (internal) dan juga
dari lingkungan belajar (eksternal) yang mendukung terciptanya minat belajar. Berdasarkan
uraian yang diberikan, keterampilan analisis matematis mencakup kemampuan
mengidentifikasi kesulitan, memanfaatkan prinsip-prinsip yang diperoleh sebelumnya, dan
memecahkan masalah saat ini secara efisien (Ulfah, 2019)
Pembelajaran IPAS menjadi suatu khas dalam Kurikulum Merdeka saat ini. Pada
kurikulum merdeka pembelajaran ilmu pengetahuan alam diintegrasikan dengan ilmu
pengetahuan sosial menjadi IPAS (Agustina et al., 2022). IPAS singkatan dari Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, yang dimana memiliki tujuan agar dapat memahami
lingkungan sekitar yaitu fenomena alam dan sosial. Adanya perubahan kurikulum tersebut
tentu berdampak terhadap seorang guru dalam mengimplementasikan penerapan
pembelajaran ilmu pengetahuan dan sosial atau IPAS (Rosidah, 2017). Pada kurikulum
Merdeka ini seorang guru harus memiliki peran dalam mengidentifikasi potensi, minat, dan
belajar setiap siswa. Rendahnya minat belajar siswa merupakan suatu penyebab yang berasal
dari guru kurang memperhatikan sarana pembelajaran bagi siswa di sekolah (Maryani, 2022).
Salah satunya dengan menambah dan menerapkan sarana media pembelajaran merupakan
cara agar siswa tertarik dengan kegiatan belajar mengajar, tidak sekedar melalui komunikasi
verbal dan terlihat monoton tetapi juga menerapkan media pembelajaran yang tidak
menjadikan siswa menjadi jenuh. Menurut (Tafonao, 2018) media pembelajaran berguna
dalam mendukung kegiatan belajar mengajar yang berkualitas serta mampu menciptakan
suasana lebih kondusif dan menyenangkan. Menurut (Sholeh, 2019) Peran dari media
pembelajaran yaitu menciptakan sistem pembelajaran yang efektif, yang mana guru
diharuskan mempunyai suatu inovasi untuk menyampaikan materi, sehingga anak dapat
merangsang pikirannya serta minat dalam belajar. Peningkatan media pembelajaran harus
1873
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
dijalankan secara konstan. Sebagai tantangan bagaimana guru menciptakan suatu media yang
praktis, mudah dalam mengedukasi, dan tentunya sesuai dengan karakteristik siswa-siswi
tersebut. (Mariani et al., 2014). Pembelajaran yang disajikan melalui media lebih berdampak
signifikan dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional (Arip & Aswat, 2021).
Diharapkan bahwa dengan penggunaan beragam media pembelajaran di sekolah, siswa akan
menjadi tertarik dalam memahami materi yang di berikan. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan minat belajar siswa dan memperluas pengalaman belajar mereka . Solusi dari
masalah tersebut yakni dengan menerapkan media Pop Up Book Sekolah Dasar Negeri 2
Kalirejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan yang menjadi tujuan penelitian karena
sebelumnya belum pernah membuat atau menerapkan media Pop Up Book dalam kegiatan
pembelajarannya.
Berdasarkan observasi pada siswa kelas V di SDN 2 Kalirejo, materi IPAS Ayo Berkenalan
dengan Bumi Kita, peneliti menemukan masalah yaitu kurangnya minat belajar dalam
pembelajaran IPAS dikarenakan guru dalam pembelajaran masih monoton,sehingga kurang
bisa menarik dalam pembelajaran siswa. Guru masih menggunakan media buku seperti,buku
paket dan buku LKS. Hal tersebut dapat menjadikan kondisi kelas yang tidak efektif dan siswa
mudah bosan dan jenuh sehingga siswa sering mengabaikan tugas-tugas atau materi dari
guru. Alasan utamanya mungkin karena siswa menganggap buku kurang menarik sebagai
media pembelajaran. Beberapa buku berisi banyak teks dengan hanya sedikit ilustrasi. Teks
teori yang panjang kurang menarik untuk membuat siswa belajar. Dibutuhkan banyak waktu
untuk membaca untuk memahami konsep di balik teks (Liono et al., 2021). Pada pembelajaran
IPAS dalam menyampaikan materi pembelajaran sangat memerlukan media pembelajaran,
salah satu solusi agar dapat merubah suasana pembelajaran yakni menggunakan media
pembelajaran pop up book dengan tujuan mengimplementasikan media tersebut dapat lebih
mempermudah peseta didik dalam merangsang materi yang di pelajari, semakin menarik
berupa karya seni kertas yang berbentuk tiga dimensi ketika dibuka dan tentunya sangat
menarik untuk anak-anak (Zaeni et al., 2018). Maka dari itu sarana media Pop Up Book sangat
membantu dan bermanfaat bagi kegiatan pembelajaran karena guru dapat memperkenalkan
materi Ayo berkenalan dengan bumi kita dengan gambar atau bentuk 3D serta media ini lebih
unik dan membuat siswa tertarik untuk mepelajarinya.
Media pop up book ialah suatu buku yang dapat dibuka hingga menyajikan model tiga
dimensi (3D) dan dapat dimanipulasi untuk bergerak saat berinteraksi. Pop up book mengacu
pada kompilasi pop-up yang diintegrasikan ke dalam satu buku, menciptakan narasi yang
kohesif dengan sampul hardcover (Dewantari, 2014). Pop up book Book bermanfaat dan
berpotensi meningkatkan kegembiraan dan keingintahuan siswa terhadap materi
pembelajaran dengan memberikan representasi nyata. Pop up book memiliki kelebihan
dikarenakan tampilannya yang khas dan unik dibandingkan media pembelajaran 2D lainnya
(Masturah et al., 2018). Menurut (Iizuka et al., 2011) menyatakan media pop up book
merupakan bentuk karya yang terbuat dari kertas yang mempunyai keindahan pada lipatan
kertas yang dibentuk menjadi 3 dimensi ketika dibuka. Menerapkan media pop up book
sangat sesuai sebagai sarana demonstrasi saat mengajar. Selanjutnya, metode pembelajaran
dengan pop up book akan lebih mengasyikkan dan memikat minat siswa dalam belajar
(Hidayah, 2020). Media pop up book merupakan salah satu media sebagai media belajar yang
bervariasi sehingga membuat siswa kelas V senang dalam melakukan pembelajaran. Media
pembelajaran ini memuat materi mengenai IPAS yaitu Ayo berkenalan dengan bumi kita
dengan mengenalkan materi tentang bumi agar siswa lebih mendapatkan bentuk visual dalam
media pop up book ini dan media ini dapat digunakan oleh guru kelas sebagai alat
penyampaian materi yang pada akhirnya diharapkan siswa mampu menerima materi dari
guru dan memberikan hasil yang baik. Selain itu, dengan memperhatikan tingkat ketepatan
materi yang disampaikan kepada siswa, maka materi yang disampaikan dikemas secara
1874
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
spesifik, ringkas, dan lugas. Isi materi yang disampaikan layak untuk dibaca . Tingkat
kelayakan juga menjadi aspek penting dalam pembuatan media ini.
Terdapat penelitian terdahulu yang relevan mengenai penggunaan media pop up book di
sekolah dasar, diantaranya hasil penelitian (Sentarik & Kusmariyatni, 2020) bahwa media
pop-up book pada topik sistem tata surya kelas VI sekolah dasar sudah valid dengan
kategori sangat baik. Selain untuk pembelajaran di kelas, media pop up book berguna sebagai
bahan bacaan oleh siswa di luar jam pelajaran. (Maryani, 2022) menyatakan bahwa hasil dari
penggunaan media pop up book pada mata pelajaran PAI menjadikan siswa lebih meningkat
dalam belajar. Dengan demikian dapat dilihat dari antusias siswa saat guru menampilkan
media pop up book karena ketika di buka mendaptkan kejutan di setiap halamamnya. Desain
dan warna yang indah, membut siswa memiliki rasa penasaran dan banyak menanyakan
mengenai media pembelajaran Pop Up Book
Kebaruan penelitian ini adalah pada penelitian ini menggunakan materi pembelajaran
IPAS yang dimana pembelajaran IPAS merupakan salah satu mata pelajaran Kurikulum
Merdeka yang memuat dua mata pelajaran IPS dan IPA yang di gabungkan menjadi satu agar
siswa dapat memahami dan mengkaji makhluk hidup dan benda mati sekaligus kehidupan
manusia dan lingkungannya dengan berbantuan media Pop Up Book yang di rancang sebaik
mungkin.
Metode Penelitian
Penelitian ini mempergunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif menurut
(Zainal, 2011) yakni suatu model penelitian yang dipergunakan untuk mengatasi
permasalahan kompleks yang memerlukan pemahaman komprehensif tentang waktu dan
situasi tertentu. Penelitian jenis ini dilakukan secara alami dan tanpa manipulasi apapun,
sesuai dengan situasi objektif yang terdapat pada lapangan. Fokus utama penelitian kualitatif
adalah mengumpulkan data kualitatif. Desain Penelitian yang dipergunakan pada penelitian
ini yakni studi kasus. Menurut (Sharan B. Merriam, 2015) studi kasus dalam penelitian
kualitatif dilakukan oleh peneliti guna memperoleh informasi dan data yang intens terkait
dengan situasi yang diteliti dan hasilnya bersifat deskriptif. Tempat penelitian ini dilakukan
di SD Negeri 2 Kalirejo, Desa Beru Kulon,Kalirejo, Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan
Jawa Tengan 58192. Penelitian ini diselenggarakan selama empat bulan (Agustus hingga
November 2023).
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan mencakup observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Wawancara diselenggarakan untuk mengetahui eksekusi media buku pop-up.
Informannya meliputi kepala sekolah, guru kelas V, dan siswa kelas V SDN 2 Kalirejo.
Observasi digunakan untuk memastikan penggabungan media dalam upaya pendidikan.
Penelitian ini terutama mengkaji tiga bidang: 1) Kegiatan pembelajaran di kelas, 2)
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran, dan 3) Tugas-tugas praktis yang dilakukan oleh siswa.
Dokumentasi tersebut bersumber dari data sekolah yang meliputi modul pembelajaran, visi
dan misi sekolah, bahan ajar, dan rekaman foto kegiatan yang sedang berlangsung. Untuk
menilai keakuratan data penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan uji
triangulasi teknis. Teknik analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis data model Miles dan Huberman, yang mencakup empat langkah
(Hasanah et al., 2020).
1) Pengumpulan data
Peneliti melaksanakan studi pustaka terlebih dahulu guna melakukan pembuktian
awal bahwa permasalan yang akan di teliti benar-benar ada, yang selanjutkan
melaksanakan wawancara serta observasi untuk pengumpulan data
2) Reduksi data
1875
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
1876
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
1877
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
Proses implementasi media pop up book pada pembelajaran IPAS materi Ayo
berkenalan dengan bumi kita memiliki factor pendukung dan penghambat. Hasil wawancara
yang di dapat oleh peneliti menunjukkan factor pendukung dalam penerapan media pop up
book pada kelas V SDN 2 Kalirejo bahwa media pembelajaran ini sangat mendukung guru
dalam proses pembelajaran, minat belajar siswa lebih baik,dan siswa menjadi senang dalam
belajar dengan adanya visual yang menarik siswa, keseluruhan media ini memiliki bentuk
yang praktis,dapat diatur dan memiliki bentuk yang berdimensi dalam sebuah buku berisikan
banyak obyek dan media ini memiliki sifat yang konkret,lebih realitis dari pada media lain
yang dimana media ini memiliki kejutan pada saat membalik halaman buku. Media pop up
book dapat memvisualisasikan sehingga membuat anak merasa berada dalam sebuah cerita
yang nyata. Selaras dengan temuan (Dewi et al., 2021) menyatakan bahwa salah satu alat
pembelajaran yang sesuai untuk dimanfaatkan di SD yakni pop-up book, yang memusatkan
perhatian pada illustrasi yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk memahami materi
belajarnya, serta media pop-up bersifat konkrit atau nyata.
Proses pembelajaran dengan media pop-up book dapat membuat guru dan siswa
termotivasi, karena setelah pelaksanaan pembelajaran guru memiliki inovasi baru untuk
meningkatkan pembelajaran selanjutya yang dimana kurikulum merdeka ini guru di tuntut
untuk meningkatkan kompetensi. Berdasarkan wawancara yang di peroleh dari sumber data
guru mendapatkan referensi media yang dapat membuat anak senang dan lebih kondusif.
Selain itu pembelajaran menggunakan pop up book ini kemahiran guru dalam menerapkan
media pop up book juga terbukti mudah menyampaikan materi IPAS, yang dimana guru
mampu membuat kelas menjadi kondusifseperti siswa yang mudah diatur dan lebih focus
terhadap pembelajaran. Para guru di sekolah para guru di sekolah tersebut ikut serta
membantu dan antusias dalam penerapan media pop up book dikarenakan siswa pertama
kalinya melaksanakan pembelajaran melalui media tersebut sehingga sangat berpengaruh
terhadap semangat belajar, dan kepala sekolah yang memberikan dukungan pada guru untuk
selalu memperkembangkan keterampilan dalam menciptakan media pembelajaran sangat
penting. Secara menyeluruh, buku pop-up memiliki keunggulan yang penting dalam
mendukung pembelajaran IPAS, terutama pada materi “Ayo Berkenalan dengan Bumi Kita”.
Temuan dalam penelitian ini selaras dengan riset oleh (Anam & Romelah, 2022) yang
menunjukkan bahwa buku pop-up dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Faktor
penghambat dari media pop-up book ini yaitu terdapat karakter siswa yang berbeda-beda
dalam melaksanakan pembelajaran sehingga ada siswa yang masih salah dalam menjawab
1878
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
pertanyaan dari guru sehingga mengulangi kembali dalam penyampaian materi sedangkan
media pop up book sangat efektif sebagai alat bantu pembelajaran, namun tidak menutup
kemumkinan pada peserta didik yang gaya belajarnya menggunakan media visual dapat
berjalan dengan efektif dan efisien karena siswa menikmati dengan senang dalam
pembelajaran. Selanjutnya factor penghabat lainnya yaitu dalam pembuatan media pop up
book perlu waktu yang cukup lama dalam pembuatan sehingga perlunya persiapan yang
matang baik dari alat dan bahan serta dana yang cukup,kemudian dalam perawatan juga
harus terjaga karena rentan akan kerusakan jika di tempatkan yang tidak benar.1) biaya yang
cukup banyak untuk pembuatan media; 2) waktu yang relative lama dalam pembuatannya; 3)
gaya belajar siswa yang berbeda sehingga siswa kurang dalam memahami materi dengan gaya
belajarnya sehingga guru perlu menjelaskan kembali kepada siswa tersebut. Sejalan dengan
(Kusuma, 2017) mengungkapkan bahwa kekurangan media Pop-Up Book memiliki biaya
yang cukup tinggi dan proses pengerjaannya butuh waktu yang tidak sebentar serta beresiko
dalam penyimpanan dan penggunaan jika tidak dijaga dengan baik.
` Hasil wawancara yang diperoleh peneliti menunjukkan solusi terhadap hambatan
dalam menerapkan buku pop-up adalah perlunya pemahaman terhadap karakteristik atau
gaya belajar siswa. Upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran memiliki dampak pada
kemampuan individual siswa yang berkontribusi pada peningkatan hasil belajar, sejalan
dengan pandangan Cholifah, 2018 dalam (Anggraini et al., 2021) yang menegaskan
pentingnya pemahaman guru terhadap gaya belajar siswa untuk menjadi pedoman dalam
proses pengajaran di sekolah, karena penelaahan yang mendalam terhadap gaya belajar ini
akan memengaruhi efektivitas, efisiensi pembelajaran, serta dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Guru dapat menggunakan pendekatan pengajaran seperti menggabungkan
beberapa strategi pengajaran yang menarik misalnya dengan memberikan gabungan
presentasi visual dengan diskusi kelas, dengan cara seperti itu dapat mengajak siswa untuk
belajar secara bersamaan, sejalan dengan pendapat (Putri & Harinaredi, 2023) menyatakan
bahwa bagi seorang guru, profesionalitas bukan hanya harus dimiliki namun menjadi sebuah
kewajiban yang harus ditanamkan pada diri pendidik dalam memahami sebuah konsep
pembelajaran dalam memberikan strategi pengajaran yang mudah tersampaikan kepada para
siswanya dengan baik. Selain itu guru juga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif
seperti memberikan ice breaking di tengah-tengah pembelajaran dengan demikian siswa akan
menambah semangat dalam pembelajaranguru dapat menciptakan lingkungan yang kondusif
seperti memberikan ice breaking di tengah-tengah pembelajaran dengan demikian siswa akan
menambah semangat dalam pembelajaran. (Cahyaningsih, 2023). Selanjutnya media visual
yang di gunakan oleh guru adalah pop up book, yang mana media ini rentan dalam
penyimpanan yang lebih aman karena dalam pembuatan juga lama perlunya perawatan yang
baik agar dapat digunakan jangka Panjang. Media pembelajaran juga perlu dicocokkan pada
materi yang akan di sampaikan karena pada gaya belajar setiap anak anak berbeda oleh
karena itu penting untuk diketahui bahwa kelemahan bisa muncul dalam bentuk
ketidaksesuaian dengan gaya belajar siswa. Perihal itu selaras dengan pandangan (Ayu et al.,
2023) yang mengungkapkan bahwa perlu memperhatikan ketidakcocokan antara gaya belajar
siswa dan melakukan evaluasi serta penyesuaian yang sesuai oleh guru. Dengan cara ini, buku
pop-up memiliki potensi untuk terus ditingkatkan efektivitasnya dalam mendukung proses
pembelajaran siswa.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan media pop-up book pada pembelajaran IPAS berhasil meningkatkan
semangat dalam pembelajaran serta berdampak positif baik dari guru maupun siswa.
Perencanaan pembelajaran ini guru maupun siswa mampu menjalankan tugasnya sesuai
1879
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
dengan kewajibannya yaitu sebagai guru dalam mempersiapkan media,perangkat ajar serta
siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan aktif dalam belajar. Pelaksanaan
pembelajaran melalui media pop-up book ini berhasil dalam menyajikan informasi secara
terstruktur dan jelas, meningkatkan konsentrasi siswa, serta membuat kondisi kelas yang
menyenangkan serta dapat membuat siswa sangat antusias dan berminat saat belajar sebab
mereka memiliki rasa ingin tahu mengenai media pop-up book tersebut. Faktor pendukung
serta penghambat pada pelaksanaan pembelajaran melalui media pop-up book ini yaitu pada
faktor pendukung guru mampu dalam implementasi media pop-up book, media disediakan
sebagai alat bantu kegiatan pembelajaran di kelas V, guru dapat mengkondisikan kelas.
Sedangkan faktor penghambat dari penelitian ini terdapat seorang anak yang memiliki gaya
belajar yang berbeda. Solusi dari factor penghambat tersebut yaitu guru memberikan
penjelasan ulang agar anak tersebut dapat memahami dengan mudah. Serta guru dapat
mengetahui gaya belajar siswa dan menciptakan pembelajaran yang dapat. Dalam
pembelajaran guru dapat menggunakan pendekatan pengajaran seperti menggabungkan
beberapa strategi pengajaran yang menarik.
Daftar Pustaka
Agustina, N. S., Robandi, B., Rosmiati, I., & Maulana, Y. (2022). Analisis Pedagogical Content
Knowledge terhadap Buku Guru IPAS pada Muatan IPA Sekolah Dasar Kurikulum
Merdeka. Jurnal Basicedu , 6(5), 9180–9187.
Anam, M. S., & Romelah, R. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Sentra
Agama di PAUD Surya Gemilang Kota Malang. Jurnal …, 4, 5750–5755.
Arip, M., & Aswat, H. (2021). Media Pop Up Book Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1), 261–268.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i1.329
Arum, Z. P., & Fathoni, A. (2023). Analysis of Teachers’ Ability to Compile Merdeka Curriculum
Teaching Tools in Elementary School. Atlantis Press SARL. https://doi.org/10.2991/978-2-
38476-086-2_203
Ayu, D., Wulan, N., & Astutik, L. S. (2023). Pengembangan Media Pop-Up Book Pada Materi Siklus
Air Untuk Siswa Kelas 4 SDN 1 Waung. 7, 17644–17655.
Cahyaningsih, L. I. (2023). UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS IV B SD NEGERI 1 ARCAWINANGUN.
Dewantari, A. (2014). Sekilas tentang Pop-Up, Lift the Flap, dan Movable Book.
Dewi, S. M., Sofyan, D., & Priyono, A. (2021). Pop-Up Book Learning Media for Nationalism
Character Building. International Journal of Elementary Education, 6(1), 10–17.
Hasanah, H., Nugraheni, P., & Purwoko, R. Y. (2020). Analisis Kendala Penerapan Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Barisan dan Deret Geometri. Kreano, Jurnal Matematika
Kreatif-Inovatif, 11(1), 16–26. https://doi.org/10.15294/kreano.v11i1.20663
Hidayah, A. F. (2020). The Effect of Pop Up Book Activities On Group A’s Early Childhood
Creativity. Early Childhood Research Journal (ECRJ), 3(1), 30–40.
https://doi.org/10.23917/ecrj.v3i1.11731
Iizuka, S., Endo, Y., Mitani, J., Kanamori, Y., & Fukui, Y. (2011). An interactive design system
for pop-up cards with a physical simulation. Visual Computer, 27(6–8), 605–612.
https://doi.org/10.1007/s00371-011-0564-0
Indriany, L., Alam, S., Satriawati, & Cayati. (2023). Pengaruh Ice Breaking Berbasis Media
Poster Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas III. Jurnal Elementaria Edukasia, 6(3), 1092–1102.
https://doi.org/10.31949/jee.v6i3.6478
Kurino, Y. . D. (2015). Jurnal Cakrawala Pendas, Volume I, No. 1 Januari 2015 ISSN: 2442-7470.
Jurnal Cakrawala Pendas, I(1), 55–64.
Kurino, Y. D., Herman, T., & Turmudi, T. (2023). Exploring elementary science teaching and
1880
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
1881
Kamila, Sukartono Penerapan Media Pop Up Book Pada
1882