0% found this document useful (0 votes)
24 views

Leadership - 2015

The document discusses key concepts of leadership including definitions, theories, styles, and qualities of influential leaders. It provides definitions of leadership as the ability to influence others' behavior and notes that future leadership is based on influence rather than position. It outlines various leadership theories including those based on heredity, psychology, and situational factors. The document also describes different leadership styles such as autocratic, democratic, laissez-faire, paternalistic, task-oriented, and relation-oriented. Qualities of influential leaders are identified as vision, competency, and emotional intelligence.

Uploaded by

afifulichwan18
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
24 views

Leadership - 2015

The document discusses key concepts of leadership including definitions, theories, styles, and qualities of influential leaders. It provides definitions of leadership as the ability to influence others' behavior and notes that future leadership is based on influence rather than position. It outlines various leadership theories including those based on heredity, psychology, and situational factors. The document also describes different leadership styles such as autocratic, democratic, laissez-faire, paternalistic, task-oriented, and relation-oriented. Qualities of influential leaders are identified as vision, competency, and emotional intelligence.

Uploaded by

afifulichwan18
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 47

Leadership

Compiled by :
Ida Yustina, Prof. Dr.Msi
Email : [email protected]

Future leadership is not by


position but by INFLUENCE

Leadership
L = listening (mendengarkan)
E = empowering viewpoint
(memberdayakan)
A = ambition (ambisi)
D = desire (hasrat)
E = example (menjadi contoh)
R = respect (menghormati)
S = self-esteem (percaya diri)
H = heart (hati)
I = initiative (inisiatif)
P = patience (kesabaran)
MILLER

Elements of Influential Leadership

1. Vision
2. Competency
3. Emotional intelligence

1. Vision

Qualities of an Influential Leader

2. Competency
a. Technical competency

b. Conceptual knowledge
c. Interdependency thinking

Qualities of an Influential Leader

3. Emotional Intellegence
Self awareness
Self regulation
Motivation
Empathy
Social skills

3. Emotional Intelligence

Self awareness
Ability to recognize own moods and
emotion and their effects on other people

Self confidence
Realistic self-assessment

Self-depreciating
Sense of humor

3. Emotional Intelligence

Self-regulation
Ability to control disruptive impulses and
moods
To suspend judgement
Trustworthiness
Open to change

Comfort with ambiguity

3. Emotional Intelligence

Motivation
Passion to work for reasons goes beyond
money or interest with persistent
Strong drive to achieve
Trustworthiness
Optimism (even in time of failure)

Commitment to organization

3. Emotional Intelligence

Empathy
Able to understand ones emotional state

Skills in treating people according to their


emotional reaction
Ability in building and retaining talents
Cross-cultural sensitivity

3. Emotional Intelligence

Social skills
Capacity in building relations (networking)
Ability to find common ground and build
rapport
Expertise in building and leading team

Effectiveness in leading changes


persuasiveness

Foundation of
Influential Leader
Changing the mind set and attitude to:
Build own identity
Help others to build their identity

Influence Strategies
Strategy

Ways

Reason

Using facts and data to support and develop logical


arguments

Friendliness

Using impression management, flattery and the


creation of good will

Coalition

Mobilize other people to join force

Bargaining

Using negotiation through the exchange of benefits

Assertiveness

Using direct force

Higher authority Gaining the support of higher levels in the organization


Sanctions

Using rewards and punishments

How to Build Identity


Self Empowerment (personal leadership)
Staff/Colleagues empowerment (formal
leadership)
In all dimensions of human life

Kepemimpinan ?
Kemampuan seseorang (pemimpin atau leader) untuk
memengaruhi perilaku orang lain (yaitu yang dipimpin
atau pengikut-pengikutnya), sehingga orang lain
tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki
oleh pemimpin tersebut (Soekanto, 1982)
Suatu bentuk dominasi yang didasari oleh kapabilitas/
kemampuan pribadi yaitu mampu mendorong dan
mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu guna
mencapai tujuan bersama (Kartono, 1991)

Esensi dari kepemimpinan adalah seni untuk


meyakinkan orang lain agar mau atau ingin
melakukan sesuatu (Kouzes dan Posner, 1987)
Seni untuk mengoordinasi dan memberikan
dorongan terhadap individu atau kelompok
untuk mencapai tujuan yang diinginkan (John
Pfiffner dalam Soewarno Handayaningrat, 1985)

Blanchard dan Hersey (1992) mengatakan,


kata memengaruhi perilaku dalam konteks
kepemimpinan, tidak hanya diarahkan pada
pencapaian tujuan organisasi. Setiap saat
seseorang berupaya memengaruhi perilaku
orang lain, hal itu mengandung arti bahwa
orang tersebut sedang melakukan proses
kepemimpinan.

Keywords of Leadership

Kompetensi (competence)/ Power


Memengaruhi (influence)
Perilaku (behavior)

Upaya Kepemimpinan
Influence
behavior

Should have
competency

Power
Power (kekuasaan) merupakan salah satu karakteristik
kepemimpinan.
Amitai Etzioni membedakannya atas : kekuasaan posisi
(position power) dan kekuasaan pribadi (personal power).

Menurut Etzioni :kekuasaan itu dapat berasal dari


struktur organisasi, pengaruh pribadi, atau keduaduanya. Seorang yang dapat memengaruhi orang lain
untuk melakukan tindakan tertentu karena posisinya
dalam organisasi dipandang memiliki kekuasaan posisi,
sedangkan orang yang mendapat kuasa dari
pengikutnya dikatakan memiliki kekuasaan pribadi.

Kekuasaan posisi cenderung mengalir dari atas ke


bawah, sedangkan kekuasaan pribadi berasal dari
bawah atau pengikutnya.
Kekuasaan pribadi menyangkut sejauh mana pengikut
menghormati, merasa senang dan terikat dengan
pemimpin mereka, sekaligus merasa tujuan mereka
terpenuhi oleh tujuan pemimpin.
Etzioni beranggapan, seorang pemimpin sebaiknya
memiliki kedua jenis kekuasaan tersebut.

French dan Raven membagi kekuasaan atas 5 :

Kekuasaan paksaan (coercive power)


Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan legitimasi (legitimate power)
Kekuasaan referensi (referent power)
Kekuasaan penghargaan (reward power)

Raven dan Kruglanski menambahkan : kekuasaan


informasi (information power)

Kekuasaan paksaan (coercive power)


o Berdasarkan rasa takut
o Kepemimpinan ini suka menggunakan hukuman
o Selalu menggunakan kekerasan fisik

Kekuasaan keahlian (expert power)


o Bersumber dari keahlian, kecakapan,
pengetahuan
Kekuasaan legitimasi (legitimate power)
o Bersumber pada jabatan
o Semakin tinggi posisi seseorang, semakin besar
kekuatan legitimasinya

Kekuasaan referensi (referent power)


o Bersumber pada sifat-sifat pribadi seseorang,
seperti : jujur, konsisten, sederhana, rendah hati,
disiplin, sabar, ramah, tegas, percaya diri,
tanggung jawab, kreatif, sopan, pintar, kekayaan,
bijaksana.
Kekuasaan penghargaan (reward power)
o Bersumber atas kemampuan untuk menyediakan
penghargaan atau hadiah bagi orang lain,
seperti : gaji, promosi, penghargaan jasa.
Kekuasaan Informasi (information power)
o Bersumber karena adanya ekses informasi yang
dimiliki pemimpin, yang dinilai sangat berharga
oleh pengikutnya
o Pemimpin memiliki semua informasi mengenai
organisasi, termasuk dari luar organisasi.

Teori Kepemimpinan
Keturunan (heredity theory)
Kejiwaan (psychological theory)
Lingkungan (situasional theory)

Keturunan
o Asumsi : bakat kepemimpinan telah ada sejak
manusia itu dilahirkan
o Leaders are born and not made
o Manusia ditakdirkan menjadi pemimpin dan
kelak keturunannya juga akan menjadi
pemimpin.

Kejiwaan
o Asumsinya bakat kepemimpinan seseorang
dapat dibentuk sesuai dengan jiwanya.
o Leaders are made and not born
o Seseorang dapat menjadi pemimpin jika
diberi pendidikan dan pengalaman

Lingkungan
o Asumsinya pemimpin adalah hasil dari
lingkungannya
o Sintesa dari teori keturunan dan kejiwaan
o Timbulnya kepemimpinan karena pada diri
seseorang terdapat bakat-bakat
kepemimpinan, yang kemudian diteguhkan
melalui pendidikan dan pengalaman.

Kepemimpinan Berhasil
Kepemimpinan boleh jadi berhasil tetapi
tidak efektif.
Ciri-ciri kepemimpinan yang berhasil :
o Pengaruhnya singkat atas perilaku orang
lain
o Cenderung mengutamakan kekuasaan
posisi (position power)
o Supervisi terhadap bawahan ketat
o Dalam mencapai tujuan organisasi, lebih
berorientasi pada tujuan-tujuan jangka
pendek.

Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan yang efektif, otomatis sudah
berhasil.
Membawa pengaruh yang cenderung
menghasilkan produktivitas jangka panjang.
Mengutamakan kekuasaan pribadi (personal
power)
Supervisi longgar

Kepemimpinan Berhasil

Berhasil
Upaya

kepemimpinan

Perilaku Resultan
Tidak berhasil

Kepemimpinan efektif
Efektif

Berhasil
Tidak efektif
Upaya

kepemimpinan

Perilaku Resultan

Tidak berhasil

Gaya Kepemimpinan
Otokrat
Demokrat
Laissez-faire
Paternalis
Task oriented
Relation oriented

Leadership:
The Behavioural Model
Otokrat :

Keputusan ada di tangan seseorang,


sekaligus tanggung jawab

Paternalis :

Kau lakukan yang saya minta, saya


tahu apa yang terbaik untukmu

Demokrat:

The Laissez-faire

Merupakan katalisator dalam


pengambilan keputusan kelompok,
dan membagi tanggung jawab

Menyerahkan semua keputusan


dan tanggung jawab kepada
kelompok

Leadership:
Situational Leadership
Leadership styles are not static but adapt to the
situation and the resources available to solve a
given task.

Situational Leadership

Style Model

Model Kepemimpinan Situasional


(Contingency Model by Fiedler)
Fiedler :
Tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam mempelajari suatu
situasi organisasi:
(1) Kekuatan-kedudukan pemimpin

(2) Struktur tugas


(3) Hubungan anggota pemimpin.
Kombinasi dari ketiga faktor tersebut menghasilkan 9
kemungkinan yang dikenal dengan Model Kepemimpinan
Situasional (Contingency Model by Fiedler).

Oktan

Kekuatan/
Kedudukan

Struktur
Tugas

Hubungan
PemimpinAnggota

Gaya
Kepemimpinan

Kuat

Jelas

Baik

TO

II

Kuat

Jelas

Jelek

TO

III

Kuat

Tidak jelas

Baik

RO

IV

Kuat

Tidak jelas

Jelek

TO/RO

Lemah

Jelas

Baik

RO

VI

Lemah

Jelas

Jelek

TO

VII

Lemah

Tidak jelas

Baik

RO

VIII

Lemah

Tidak jelas

Jelek

TO

IX

Kuat

Jelas

Amat jelek

TO

Sifat Pemimpin (Astha Bratha)


Delapan (astha) ajaran kepemimpinan yang
diwejangkan oleh Sri Rama kepada adiknya Raden
Brata saat akan diserahi tampuk pimpinan Kerajaan
Ayodya Phala :
Watak Bumi (Laku Bumi)
o Bumi mempunyai sifat murah hati, memberi hasil
kepada siapa pun yang mengolah dan
memeliharanya dengan jujur, tekun dan tulus.
o Seorang pemimpin hendaknya berwatak murah
hati, suka beramal dan senantiasa berusaha untuk
tidak mengecewakan kepercayaan rakyatnya.

Watak Maruta (Laku Angin)


o Angin selalu berada di segala tempat tanpa
membedakan dataran tinggi atau rendah, kota atau
desa, kebun atau hutan.
o Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan
rakyat tanpa membedakan derajat dan martabat,
pangkat dan jabatan, suku dan agama sehingga
langsung dapat mengetahui keadaan dan keinginan
rakyat.

Watak Samudera (Laku Samudra/ Air)


o Laut/ air betapapun luas dan dalamnya mempunyai
permukaan yang rata dan bersifat sejuk menyegarkan
o Seorang pemimpin hendaknya menempatkan semua
rakyatnya pada derajat dan martabat yang sama di
hatinya, dengan demikian ia dapat berlaku adil,
bijaksana dan penuh kasih sayang terhadap rakyatnya.
Watak Chandra (Laku Bulan)
o Keberadaan bulan senantiasa menerangi kegelapan
malam dan menumbuhkan harapan-harapan yang
indah.

o Seorang pemimpin hendaknya sanggup memberikan


dorongan, penerangan dan mampu membangkitkan
semangat rakyatnya ketika mereka dalam kesulitan dan
kegelapan.

Watak Surya (Laku Matahari)


o Matahari adalah sumber energi dari segala
kehidupan yang menjadikan makhluk tumbuh dan
berkembang. Tanpa membedakan satu sama
lainnya.

o Seorang pemimpin hendaknya mampu mendorong,


menumbuhkan daya hdup rakyatnya untuk
membangun negara, dengan memberikan bekal
lahir dan bathin untuk berkarya tanpa membedakan
satu sama lainnya.

Watak Akasa (Laku Langit)


Langit mempunyai keluasan yang tak terbatas, hingga
mampu menampung apa saja yang datang padanya.
Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan
bathin dan kemampuan mengendalikan diri yang kuat,
hingga dengan sabar mampu menampung
permasalahan dan pendapat rakyatnya yang beraneka
ragam.
Watak Dahana (Laku Api)
Api mampu membakar habis dan menghancurleburkan
segala sesuatu yang bersentuhan dengannya

Seorang pemimpin hendaknya membawa diri berwibawa


dan berani menegakkan hukum dan kebenaran secara
tegas dan tuntas tanpa pandang bulu.

Watak Kartika (Laku Bintang)


o Bintang senantiasa mempunyai tempat yang
tetap di langit sehingga dapat menjadi
pedoman arah (kompas).
o Seorang pemimpin hendaknya menjadi teladan
rakyat kebanyakan, tidak ragu menjalankan
keputusan yang disepakati, serta tidak mudah
terpengaruh oleh pihak yang bertujuan
menyesatkan.

Astha Brata
Bumi

Api

Bintang

Air

Angin

Sifat
Pemimpin

Matahari

Langit

Bulan

Pertanyaan untuk Seorang Pemimpin


Siapa saya ?
o Kenali kepribadian,kekuatan dan kelemahan.
Siapa Anda ?
o Kenali rekanmu, kekuatan dan kelemahannya.
Siapa kita ?
o Pertegas apa yang hendak dicapai oleh tim

You might also like