Kuatkan Fotomu dengan Memahami Teori Warna

[bayJoee]

Kiwari, fotografi ponsel pintar kian berkembang. Hal ini juga didukung dengan perkembangan kamera ponsel pintar itu sendiri. Pun, hasil foto dari mata lensa kamera ponsel pintar juga tidak dapat dipandang sebelah mata lagi. Dalam perkembangannya, tidak sedikit orang yang menggunakan kamera ponsel pintar untuk kegiatan fotografi baik pada ranah hobi dan antusiasme maupun yang secara serius mendalami fotografi ponsel pintar.

Fotografi ponsel pintar tidak jauh berbeda dengan fotografi yang memakai kamera profesional. Ada hal-hal teknis yang sama. Salah satunya tentang warna. Warna pada sebuah foto menjadi salah satu hal yang penting karena dapat mempengaruhi sebuah foto. Belajar memahami teori warna dapat meningkatkan serta menguatkan foto yang dipotret. Dan pada utas kali ini, saya sedikit berbagi mengenai beberapa teori warna tersebut.

Warna Hangat

Teori warna yang pertama pada utas kali ini yaitu Hangat (Warm). Warna Hangat merupakan kelompok warna yang sering digunakan. Saya sendiri juga sering memakai warna-warna dalam kelompok ini. Kuning, jingga, dan merah adalah warna-warna yang masuk dalam kelompok ini. Warna Hangat sering ditujukan untuk foto-foto yang ingin menunjukkan suatu kehangatan. Hal ini senada dengan kesan yang dimunculkan oleh kelompok Warna Hangat yaitu kehangatan itu sendiri, kegembiraan, cinta, keakraban, dan kedekatan.

Kelompok warna hangat ini sering dijumpai pada foto-foto senja. Ketika senja memancarkan warna dalam kelompok ini, kehangatan pada sebuah foto dapat dirasakan.

Warna Dingin

Kebalikan dari Warna Hangat, kelompok Warna Dingin memberikan kesan kelembutan, ketenangan, kesedihan, dan kedamaian. Warna Dingin sangat cocok untuk menggambarkan suasana malam. Pun, kelompok warna ini juga cocok jika ingin menunjukkan suasana sejuk atau dingin. Hijau, biru, dan ungu merupakan warna-warna yang masuk dalam kelompok Warna Dingin.

Lalu, bagaimana warna itu dapat mempengaruhi sebuah foto? teman-teman Members dapat melihat pada dua foto di bawah ini.

Dua foto tersebut merupakan potret dari sebuah apartemen di Bandung pada waktu malam. Foto pertama memiliki karakter dalam kelompok Warna Hangat sedangkan foto kedua memiliki karakter dalam kelompok Warna Dingin. Kedua foto tersebut memberikan kesan yang berbeda karena warna yang digunakan. Tidak ada yang jelek dari kedua kelompok warna tersebut. Kedudukan warna itu sejajar. Tidak ada yang lebih baik. Semuanya baik dan bagus. Tinggal apa yang hendak disampaikan lewat sebuah foto itu diperkuat dengan penggunaan warna.

Warna Komplementer

Dalam sebuah foto, kontras merupakan sesuatu yang dapat membuat sebuah foto itu kian menarik. Kontras juga dapat dijumpai pada warna. Dan teori warna yang terakhir pada utas singkat yaitu Komplementer. Komplementer adalah warna yang saling bertolak belakang pada Roda Warna. Sebagai contohnya, warna merah adalah komplementer dari warna hijau.

Sumber: interaction-design.org

Teman-teman Members dapat dengan mudah menemukan sepasang warna komplementer melalui Roda Warna. pada Roda Warna, teman-teman Members hanya perlu menarik satu garis lurus. Warna yang saling bertolak belakang adalah sepasang warna komplementer.

***

Ketiga teori warna tersebut dapat membantu teman-teman Members untuk menguatkan foto yang diambil. Tentunya, masih ada teori-teori warna lain antaranya Analog, Monokrom, Triad, Tetrad, dan Split Komplementer. Sekali belajar memahami teori warna, maka pandangan sebuah warna pada foto akan berubah. Dan memahami teori warna dapat membuat foto lebih menarik lagi. Lebih dari itu, memahami teori warna membuat pandangan terhadap warna pada foto itu lebih bertanggung jawab dan tidak hanya didasarkan pada selera semata.

Sekian dan terima kasih.

Selamat berkreasi dan berkreativitas. Maksimalkan gawai yang dimiliki.

Catatan Tambahan:

1. Jangan pernah takut bermain warna dan terpaku terhadap sebuah preset. Ciptakan warna dan preset-mu sendiri.

2. Jangan malu dengan hasil fotomu sendiri. Semakin terbiasa memotret akan dapat menemukan rasa yang tepat sesuai dengan karakter masing-masing.